Harga Melambung Kesehatan Terancam Harga kacang kedelai yang tidak terkendali, bukan hanya membuat produsen tempe dan tahu pusing. Penjual kacang kedelai di Semanan, Kali Deres, Jakarta, pun mengalami hal yang sama.
"Ini namanya bukan naik, tapi ganti harga. Masak, satu hari bisa naik tiga kali harga berubah," ujar Wardi salah satu penjual kacang kedelai di Semanan, Senin (7/1).
Akibat, harga kedelai yang semakin meroket, Wardi mengaku pejualannya berkurang sampai 40%, karena hal tersebut, ia harus memberhentikan dua orang karyawan tokonya. "Sekarang tinggal lima orang, dulu tujuh orang,"katanya.Penurunan penjualan juga dialami, Riyanto, penjual kedelai lainnya."Penurunannya hampir 25%," akunya.
Dengan harga yang tidak menentu, para pedagang menjadi sulit untuk membelanjakan kacang kedelai kembali. Selain itu, kewajiban mereka untuk membayar ongkos-ongkos yang lain, seperti upah karyawan, ongkos penurunan barang dari truk, dan adanya penyusutan barang membuat jalannya usaha mereka bertambah berat.
Mengenai harga kedelai yang terkendali, Wardi dan Riyanto hanya tahu hal itu diakibatkan kurangnya pasokan impor dari Amerika akibat bencana alam. Namun, menurut Riyanto, selama ini tokonya tidak pernah kekurangan pasokan. "Gak ada perubahan pasokan, tetap 30 kwintal," ujarnya.
Kedua pedagang ini mengaku hanya mengambil untung Rp 7.500,00/kwintal semua merk kacang kedelai. Ada tiga merk yang mereka jual, yakni Pelangi, Bola, dan Argentina. Merk Pelangi mereka jual dengan harga Rp 730.000,00, merk Bola Rp720.000,00, dan merk Argentina Rp 700.000,00. "Tapi, ga tau nanti sore harganya berapa," tutur Wardi.
Wardi dan Riyanto berharap harga kacang kedelai bisa stabil. "Bingung nentuin harga, mbak,"lanjut Wardi.
Berkaitan dengan rencana mogok kerja para produsen tempe dan tahu, Wardi dan Riyanto juga berencana menutup tokonya selama pemogokan terus. Bahkan Wardi akan turut dalam aksi tersebut. "Kemungkinan tutup, saya juga pengen menghadiri demo, pengen tahu kenapa harga bisa begini," tandasnya Harga Melambung Kesehatan Terancam
"Ini namanya bukan naik, tapi ganti harga. Masak, satu hari bisa naik tiga kali harga berubah," ujar Wardi salah satu penjual kacang kedelai di Semanan, Senin (7/1).
Akibat, harga kedelai yang semakin meroket, Wardi mengaku pejualannya berkurang sampai 40%, karena hal tersebut, ia harus memberhentikan dua orang karyawan tokonya. "Sekarang tinggal lima orang, dulu tujuh orang,"katanya.Penurunan penjualan juga dialami, Riyanto, penjual kedelai lainnya."Penurunannya hampir 25%," akunya.
Dengan harga yang tidak menentu, para pedagang menjadi sulit untuk membelanjakan kacang kedelai kembali. Selain itu, kewajiban mereka untuk membayar ongkos-ongkos yang lain, seperti upah karyawan, ongkos penurunan barang dari truk, dan adanya penyusutan barang membuat jalannya usaha mereka bertambah berat.
Mengenai harga kedelai yang terkendali, Wardi dan Riyanto hanya tahu hal itu diakibatkan kurangnya pasokan impor dari Amerika akibat bencana alam. Namun, menurut Riyanto, selama ini tokonya tidak pernah kekurangan pasokan. "Gak ada perubahan pasokan, tetap 30 kwintal," ujarnya.
Kedua pedagang ini mengaku hanya mengambil untung Rp 7.500,00/kwintal semua merk kacang kedelai. Ada tiga merk yang mereka jual, yakni Pelangi, Bola, dan Argentina. Merk Pelangi mereka jual dengan harga Rp 730.000,00, merk Bola Rp720.000,00, dan merk Argentina Rp 700.000,00. "Tapi, ga tau nanti sore harganya berapa," tutur Wardi.
Wardi dan Riyanto berharap harga kacang kedelai bisa stabil. "Bingung nentuin harga, mbak,"lanjut Wardi.
Berkaitan dengan rencana mogok kerja para produsen tempe dan tahu, Wardi dan Riyanto juga berencana menutup tokonya selama pemogokan terus. Bahkan Wardi akan turut dalam aksi tersebut. "Kemungkinan tutup, saya juga pengen menghadiri demo, pengen tahu kenapa harga bisa begini," tandasnya Harga Melambung Kesehatan Terancam
Anda sedang membaca artikel tentang
Harga Melambung Kesehatan Terancam
Dengan url
http://bijikacang.blogspot.com/2012/06/harga-melambung-kesehatan-terancam.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Harga Melambung Kesehatan Terancam
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Harga Melambung Kesehatan Terancam
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar